"Diselidiki, Pengibaran Bendera Malaysia di Thailand Selatan. Bendera Thailand Dibakar, Bendera Malaysia Berkibar."
Kawasan selatan Thailand, tepatnya di Provinsi Narathiwat mengalami serangkaian serangan. Selain insiden peledakan bom, ada pula upaya pengibaran bendera Malaysia di beberapa tempat.
Pejuang pro-kemerdekaan Patani di Thailand selatan meluncurkan gelombang serangan bom pada
Jumat di suatu acara pada Thailand selatan. Peristiwa ini terkordinasi dengan
baik yang terjadi di negara yang majority budha ini.
Pihak berwenang Malaysia dan Thailand akan menyelidiki pengibaran
bendera nasional Malaysia dalam serangkaian gangguan terbaru di Thailand
Selatan, kata seorang menteri senior, Minggu.
Menteri Dalam Menteri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan pemerintahnya memandang insiden itu serius, dan Kementerian Dalam Negeri akan meluncurkan penyelidikan masalah itu dengan rekan Thailand.
Pejuang pro-kemerdekaan Patani melancarkan serangkaian serangan simbolis di Thailand yang majority berpenduduk Melayu Muslim pada Jumat, membakar bendera nasional Thailand, sementara bendera Malaysia Jalur Gemilang dikibarkan.
Hishammuddin menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut berkaitan dengan insiden itu, dan mengatakan apa yang ada di balik pengibaran bendera Malaysia itu tetap tidak diketahui.
"kami memiliki unit khusus untuk menyelidiki insiden itu," katanya.
Sebanyak 102 insiden serangan yang terkait dengan perjuangan kemedekaan diri umat Melayu melanda empat provinsi perbatasan selatan Thailand pada Jumat (31/8/2012) pagi, wakil juru bicara Komando Operasi Keamanan Internal (ISOC) Pramote Prom-in mengatakan.
Menteri Dalam Menteri Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan pemerintahnya memandang insiden itu serius, dan Kementerian Dalam Negeri akan meluncurkan penyelidikan masalah itu dengan rekan Thailand.
Pejuang pro-kemerdekaan Patani melancarkan serangkaian serangan simbolis di Thailand yang majority berpenduduk Melayu Muslim pada Jumat, membakar bendera nasional Thailand, sementara bendera Malaysia Jalur Gemilang dikibarkan.
Hishammuddin menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut berkaitan dengan insiden itu, dan mengatakan apa yang ada di balik pengibaran bendera Malaysia itu tetap tidak diketahui.
"kami memiliki unit khusus untuk menyelidiki insiden itu," katanya.
Sebanyak 102 insiden serangan yang terkait dengan perjuangan kemedekaan diri umat Melayu melanda empat provinsi perbatasan selatan Thailand pada Jumat (31/8/2012) pagi, wakil juru bicara Komando Operasi Keamanan Internal (ISOC) Pramote Prom-in mengatakan.
Kolonel Pramote mengatakan bom-bom dan benda mencurigakan ditanam di
banyak daerah oleh masyarakat Patani. Bendera Thailand juga dibakar dan bendera
Malaysia dikibarkan untuk menandai ulang tahun ke-55 Hari Nasional Malaysia, 31
Agustus.
Ada 44 insiden di delapan distrik di provinsi Narathiwat, 34 di distrik
Muang, Yaha dan Bannang Sata di provinsi Yala, 12 di distrik Muang dan Yarang
di provinsi Patani dan 12 lainnya di selatan provinsi Songkhla.
Polis mengatakan "Seperti-Bom" perangkat itu ditemukan setidaknya
di beberapa lokasi dari tiga provinsi berpenduduk majority Melayu yang
berbatasan dengan Malaysia yang berpenduduk majority Muslim.
Sebagian besar perangkatnya palsu atau bom tiruan, tapi setidaknya lebih
dari selusin perangkat atau bom tersebut berhasil meledak dan melukai beberapa
anggota tentara kolonial.
Banyaknya insiden itu memaksa kepala Badan Keamanan Negara Jenderal Polisi
Wichien Photesposri memimpin langsung penyelidikan di sana. "Saya akan
memantau beberapa daerah, serta melihat beberapa rekaman kamera
pengintai," ujar dia.
Serangan itu kebanyakan terjadi Sabtu pagi, berselang sehari usai perayaan
kemerdekaan Malaysia.
Petugas keamanan dapat menjinakkan sebagian besar bom, tetapi enam tentara
terluka oleh ledakan di berbagai wilayah Narathiwat pagi ini (31/8/2012),
katanya. "Kami percaya bahwa pelaku ingin insiden-insiden tersebut menjadi
berita utama dan mereka memilih untuk bertindak pada 31 Agustus, yang bertepatan
dengan hari nasional" kata Kolonel Pramote. "Mereka [para pejuang pro-kemerdekaan
Patani] ingin membangkitkan di wilayah tersebut."
Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengatakan ia telah memerintahkan Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional (NSC) Wichean Potphosri untuk mengunjungi Selatan pada Sabtu (1/9/2012) untuk mengawasi situasi di sana.
Perdana Menteri Yingluck Shinawatra mengatakan ia telah memerintahkan Sekretaris Jenderal Dewan Keamanan Nasional (NSC) Wichean Potphosri untuk mengunjungi Selatan pada Sabtu (1/9/2012) untuk mengawasi situasi di sana.
Boonsom Thongsriprai, ketua Federasi Tiga Guru Perbatasan Provinsi Selatan,
mengatakan ia yakin para pejuang pro-kemerdekaan Patani ingin memamerkan
kekuatan mereka.
Meskipun tidak ada guru yang tewas atau terluka dalam insiden pagi itu,
masyarakat setempat baik secara langsung maupun tidak langsung telah terkena
dampak, terutama guru, ia menambahkan.
Banyak guru di Patani, Yala dan Narathiwat ketakutan oleh insiden terbaru
dan mengakui bahwa mereka telah kehilangan keberanian dan tidak memiliki
kepercayaan dalam keselamatan mereka, katanya.
Boonsom mengatakan dia telah berhubungan dengan para kepala sekolah di tiga
provinsi selatan untuk mempertimbangkan penutupan sementara sekolah-sekolah
mereka untuk alasan keamanan, jika itu diperlukan.
Pattani, Yala dan Narathiwat telah menjadi saksi bisu kontak senjata dan
serangan bom yang hampir setiap hari terjadi sejak Januari 2004. Tiga
provinsi dulunya bagian dari kesultanan Muslim Melayu sampai dicaplok
independen oleh penajah Thailand pada tahun 1909.
Baru-baru ini, siaran rekaman televisi menunjukan kelompok pejuang pro-kemerdekaan Patani menyerang empat tentara Thailand bulan lalu memicu reaksi dan perhatian publik.
Berturut-turut pemerintah telah banyak menghabiskan lebih dari 160 miliar baht ($ 5 miliar) selama delapan tahun terakhir hanya untuk meredam kekerasan yang terjadi di daerah-daerah konflik tersebut.
Baru-baru ini, siaran rekaman televisi menunjukan kelompok pejuang pro-kemerdekaan Patani menyerang empat tentara Thailand bulan lalu memicu reaksi dan perhatian publik.
Berturut-turut pemerintah telah banyak menghabiskan lebih dari 160 miliar baht ($ 5 miliar) selama delapan tahun terakhir hanya untuk meredam kekerasan yang terjadi di daerah-daerah konflik tersebut.
wow... camtu?
BalasHapus