Empat tentara penjaga keamanan di jalan
untuk kedatangan perdana menteri Thailand Yingluck Shinawatra di
propinsi bergolak Thailand Selatan luka akibat ledakan bom, Rabu (5/9).
Yingluck Shinawatra dan
rombongannya mengunjungi Kabupaten Muang, Propinsi Narathiwat, pada Rabu
untuk memeriksa masalah konflik di perbatasan selatan Thailand.
Kol. Pol. Kwandee Chimplee, kepala polis Kabupaten Muang, mengatakan bom yang melukai empat tentara dari Satuan Tugas Narathiwat 30 terjadi di jalan Narathiwat-Rangae pada sekitar pukul 10.30 waktu setempat sebelum perdana menteri tiba di daerah itu.
Sebuah bom telah ditanam di pinggir jalan dan meledak ketika empat tentara diperintahkan untuk pergi ke sana untuk menyingkirkan spanduk yang menampilkan pesan menghina militer Thailand. Dua antaranya luka parah menyebab kaki dan tangan terputus.
Kol. Pol. Kwandee Chimplee, kepala polis Kabupaten Muang, mengatakan bom yang melukai empat tentara dari Satuan Tugas Narathiwat 30 terjadi di jalan Narathiwat-Rangae pada sekitar pukul 10.30 waktu setempat sebelum perdana menteri tiba di daerah itu.
Sebuah bom telah ditanam di pinggir jalan dan meledak ketika empat tentara diperintahkan untuk pergi ke sana untuk menyingkirkan spanduk yang menampilkan pesan menghina militer Thailand. Dua antaranya luka parah menyebab kaki dan tangan terputus.
Tercetus kembali Obor Revolusi Kemerdekaan Patani, melanda kawasan paling
selatan Thailand dekat perbatasan dengan Malaysia sejak 2004, telah merenggut
korban ribuan jiwa dengan serangan-serangan bom atau senjata hampir
setiap hari.
Menurut para analis, gerlyawan semakin terorganisir dan serangan-serangan akhir pekan ini memperlihatkan kemampuan canggih untuk mengkoordinir aksi di seluruh kawasan selatan Thailand.
Menurut para analis, gerlyawan semakin terorganisir dan serangan-serangan akhir pekan ini memperlihatkan kemampuan canggih untuk mengkoordinir aksi di seluruh kawasan selatan Thailand.
Kata-kata spanduk menghina militer kolonial Thailand ''tentera Thailand bodoh'' |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar