Setiap tanggal 25 Oktober, merupakan hari yang memperingati terjadinya
peristiwa Tak Bai yaitu pembantaian yang dilakukan oleh aparat pemerintah di
daerah Tak Bai Provinsi Narathiwat terhadap masyarakat setempat. Pembantaian
tersebut terjadi antara 25 Oktober 2004 yang menelan korban ratusan jiwa. Memperingati Hari Tak Bai ini,
puluhan mahasiswa menggelar aksi damai di depan keduataan PBB (UN) di Bangkok.
Aksi damai yang
dilakukan bertujuan agar masyarakat pada umumnya mengetahui peristiwa
yang terjadi pada tanggal 25 Oktober di Tak Bai. Pihaknya menilai bahwa masih
banyak masyarakat dunia yang belum mengetahui apa yang terjadi pada tanggal 25
Oktober ini.
Tanggal 23 Oktober 2012 Mahasiswa melakukan aksi turun ke
jalan untuk memperingati 8 tahun pembantaian dalam Tragedi Tak Bai di depan
keduataan PBB (UN) di Bangkok.
8 tahun telah berlalu Tragedi Tak Bai tanggal 25 Oktober
2004. Segera setelah itu militer
secara brutal memberangus demontrasi tersebut. Sekitar ratusan orang
telah dibunuh, ribuan orang hilang, dan ribuan lainnya ditahan hingga kini. Beberapa diantaranya mati misterius
dalam penjara dan ribuan lainnya melarikan diri ke luar negara tetangga di
Malaysia yang hidup tanpa status.
Sepanjang 8
tahun yang penuh kekerasan itu, UN bergeming dan tetap menganggap itu masalah
domestik Thaialnd. UN menutup mata akan krisis kemanusiaan di perbatasan.
UN
sepatutnya mendukung dibentuknya komisi penyelidik internasional PBB untuk
memperoleh laporan yang pasti tentang kekerasan yang berlangsung di Selatan
Thailand sejak pemberangusan demonstrasi Tak Bai tanggal 25 Oktober 2004 hingga
hari ini.
Pada hari yang sama dengan peringatan terjadinya demonstrasi Tak Bai ini, sepatutnya UN menjadikannya pelajaran dan membangun komitmen bahwa tidak ada toleransi bagi terjadinya peristiwa serupa di kemudian hari di kawasan Asia Tenggra kususnya terhdap minority Melayu di perbatasan Selatan Thailand ini.
Pada hari yang sama dengan peringatan terjadinya demonstrasi Tak Bai ini, sepatutnya UN menjadikannya pelajaran dan membangun komitmen bahwa tidak ada toleransi bagi terjadinya peristiwa serupa di kemudian hari di kawasan Asia Tenggra kususnya terhdap minority Melayu di perbatasan Selatan Thailand ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar