Seorang pria ditembak mati di kebun karetnya sendiri pada Sabtu pagi
(13/10) dalam serangan kelompak gelap terbaru di desa Tanjung Lima, Rangea provinsi selatan Narathiwat, kata Kantor Berita Thailand.
Korban diidentifikasi sebagai Sama-ae Royee, 58 tahun, pemilik perkebunan karet warga etnis Melayu di Kabupaten Narathiwat Rangae.
Dia ditembak mati setelah ia selesai menyadap pohon karetnya dan hendak kembali ke rumahnya.
Sama-ae meninggal di tempat kejadian di dekat sepeda motornya saat ia ditembak dua kali di leher dan punggung.
sebelumnya pernah berlaku penyerangan menyusul insiden yang terjadi ketika dua marinir ditikam penduduk setempat karena diduga telah membunuh dua penduduk di desa tersebut.
Korban adalah yang terbaru dari lebih 5.000 kematian, yang telah tewas sejak aksi kekerasan meletus di provinsi-provinsi selatan yang bergolak Yala, Pattani dan Narathiwat pada tahun 2004.
Wilayah itu dulunya adalah kesultanan Melayu Patani sampai dianeksasi Bangkok pada sekitar seabad lalu, dan sejak itu sering terjadi konflik peperangan.
Korban diidentifikasi sebagai Sama-ae Royee, 58 tahun, pemilik perkebunan karet warga etnis Melayu di Kabupaten Narathiwat Rangae.
Dia ditembak mati setelah ia selesai menyadap pohon karetnya dan hendak kembali ke rumahnya.
Sama-ae meninggal di tempat kejadian di dekat sepeda motornya saat ia ditembak dua kali di leher dan punggung.
sebelumnya pernah berlaku penyerangan menyusul insiden yang terjadi ketika dua marinir ditikam penduduk setempat karena diduga telah membunuh dua penduduk di desa tersebut.
Korban adalah yang terbaru dari lebih 5.000 kematian, yang telah tewas sejak aksi kekerasan meletus di provinsi-provinsi selatan yang bergolak Yala, Pattani dan Narathiwat pada tahun 2004.
Wilayah itu dulunya adalah kesultanan Melayu Patani sampai dianeksasi Bangkok pada sekitar seabad lalu, dan sejak itu sering terjadi konflik peperangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar