'Strategi penyiaran bahasa Melayu dengan merangkul masyarakat Melayu di Selatan untuk membuat mereka merasa semakin menjadi bagian dari Thailand'
The National Broadcasting Service of Thailand (NBT) tahun
depan menginstruksikan stasiun-stasiun radio dan televisi di Thailand
Selatan akan sepenuhnya beralih ke siaran dalam bahasa Melayu, tutur
Nivitthamrong Boonsongpaisal, seorang pejabat di Kantor Perdana Menteri,
Senin kemarin (8/10).
Saat ini siaran dalam bahasa
Melayu di Thailand Selatan hanya beberapa jam dalam sehari.
Nivatthamrong, Kementerian Informasi yang membawahi NBT,
menginstruksikan stasiun-stasiun televisi dan radio di Selatan untuk
menyiarkan program-program dalam bahasa Melayu mulai Januari mendatang.
Sebagian
besar penduduk Muslim di provinsi-provinsi Selatan yang berbatasan
dengan Malaysia berbicara dalam bahasa Melayu, tulis koran The Nation
Selasa ini (9/10).
Program siaran dalam bahasa Melayu di Channel
11 akan menayangkan film-film dokumenter dan hiburan yang diambil dari
stasiun-stasiun televisi lain. Program-program dalam bahasa Melayu ini
menurut Nivatthamrong akan membantu para pendengar dan pemirsa mendapat
informasi mengenai kesempatan kerja dan program-program lainnya.
Pemerintahan
PM Yingluck Shinawatra mulai menggencarkan strategi penyiaran dengan
merangkul masyarakat Melayu di Selatan untuk menghindari konflik
masyarakat Thailand dengan penganut Budha dan tentara. Siaran dalam
bahasa Melayu tentu akan digemari warga Selatan dan membuat mereka
merasa semakin menjadi bagian dari Thailand.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar