Ditengah klaim pemerintah Thailand bahwa situasi di wilayah selatan yang
bergolak telah membaik, terutama setelah puluhan orang yang diduga
pejuang Patani setuju untuk mengadakan pembicaraan dengan pihak
berwenang, tiga pasukan paramiliter Thailand kembali tewas dalam
serangan pejuang kemerdekaan Patani di distrik Yaring pada Senin (8/10/2012) pagi.
Polis menerima laporan tentang serangan di distrik Yaring Patani tersebut sekitar tengah hari.
Sesampainya di tempat kejadian mereka menemukan satu tubuh di samping sebuah truk pickup dan dua mayat di dalam kendaraan.
Tiga orang yang tewas tersebut adalah anggota pasukan paramiliter Thailand yang diidentifikasi sebagai Nam Saksongmuang, Surasak Saksongmuang dan Somsak Khunchum.
Polis mengatakan bahwa mayat para laki-laki dan truk pickup itu penuh dengan peluru.
Para tentara paramiliter tersebut sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah sekolah di desa Ban Pasae distrik Yaring Patani pada pagi hari ketika dua orang yang mengendarai sepeda motor menghentikan mereka tiba-tiba untuk berbincang-bincang di Jalan Raya 2020.
Polis mengatakan empat orang pejuang Patani dalam sebuah truk pickup, dua dari mereka dibelakang, mendekati mereka. Sesaat setelah melihat pickup tersebut, dua laki-laki dengan motor kemudian bergerak pergi, para pejuang yang berada di truk pickup, yang bersenjatakan senapan serbu, kemudian melepaskan tembakan ke pasukan paramiliter tersebut yang menyebabkan ketiganya tewas seketika.
Dua senapan serbu, satu Ak 47 dan satu M16 serta dua buah pistol milik anggota paramiliter tersebut berhasil dirampas oleh para penyerang.
Lebih dari 5.000 orang telah tewas dan lebih dari 9.000 terluka dalam lebih dari 11.000 insiden di tiga provinsi selatan dan empat distrik di Songkhla sejak perjuangan pembebasan Patani dari cengkraman pemerintah Buddha Thailand meletus lagi pada Januari 2004, menurut Deep South Watch.
Polis menerima laporan tentang serangan di distrik Yaring Patani tersebut sekitar tengah hari.
Sesampainya di tempat kejadian mereka menemukan satu tubuh di samping sebuah truk pickup dan dua mayat di dalam kendaraan.
Tiga orang yang tewas tersebut adalah anggota pasukan paramiliter Thailand yang diidentifikasi sebagai Nam Saksongmuang, Surasak Saksongmuang dan Somsak Khunchum.
Polis mengatakan bahwa mayat para laki-laki dan truk pickup itu penuh dengan peluru.
Para tentara paramiliter tersebut sedang dalam perjalanan menuju ke sebuah sekolah di desa Ban Pasae distrik Yaring Patani pada pagi hari ketika dua orang yang mengendarai sepeda motor menghentikan mereka tiba-tiba untuk berbincang-bincang di Jalan Raya 2020.
Polis mengatakan empat orang pejuang Patani dalam sebuah truk pickup, dua dari mereka dibelakang, mendekati mereka. Sesaat setelah melihat pickup tersebut, dua laki-laki dengan motor kemudian bergerak pergi, para pejuang yang berada di truk pickup, yang bersenjatakan senapan serbu, kemudian melepaskan tembakan ke pasukan paramiliter tersebut yang menyebabkan ketiganya tewas seketika.
Dua senapan serbu, satu Ak 47 dan satu M16 serta dua buah pistol milik anggota paramiliter tersebut berhasil dirampas oleh para penyerang.
Lebih dari 5.000 orang telah tewas dan lebih dari 9.000 terluka dalam lebih dari 11.000 insiden di tiga provinsi selatan dan empat distrik di Songkhla sejak perjuangan pembebasan Patani dari cengkraman pemerintah Buddha Thailand meletus lagi pada Januari 2004, menurut Deep South Watch.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar