Niat Dewan Keamanan dan ketertiban Nasional (NCPO) melanjutkan negosiasi damai di Selatan Thailand menghadapi rintangan pertama ketika pejuang pembebasan Melayu Patani menyatakan protes kepada tokoh yang disebut bakal memimpin delegasi itu.
Mereka juga meminta NCPO tidak menempatkan setiap prasyarat bagi perundingan itu yang terhenti sejak lebih setahun lalu.
Tokoh yang dekat dengan pemimpin NCPO, Jen Akanit Muansawat (gambar), disebut-sebut sebagai ketua delegasi pemerintah untuk berkonsultasi dengan pembebasan Melayu Selatan Thailand. Juru bicara Barisan Revolusi Nasional (BRN) mengatakan, jika Bangkok ingin negosiasi itu berjalan lancar, semua pihak harus belajar dari sejarah silam. "Pemilihan kepala konsultan dan anggota kelompoknya sama penting dengan perjalanan proses itu sendiri," katanya. Sumber BRN mengatakan, Akanit memang dikenai sebagai tokoh yang menentang perundingan damai dengan badan itu dan menyatakannya secara terbuka sekitar setahun lalu.
Akanit pernah menyatakan bantahannya terhadap peran Malaysia sebagai fasilitator dalam negosiasi tersebut. "Dia angkuh dan menganggap pejuang pembebasan Patani sebagai Jone khaek (khaek: penumpang) dalam satu forum tertutup di Bangkok baru-baru ini," katanya.
Tambah dari sumber itu, Akanit adalah sahabat Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dan pernah gagal dalam negosiasi sebelumnya. "Jika Akanit percaya dia bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan lengkap seperti negosiasi antara Malaysia dengan Partai Komunis Malaya di Hatyai dua dekade lalu, dia memang salah," Ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar