Pada hari minggu (26/10) terdiri dari Mahasiswa mengadakan kunjungan ke rumah korban (lihat di: http://dangerofpatani.blogspot.com/2014/10/tentera-lepas-tembakan-tiga-luka-satu.html,) bertujuan untuk mengunjungi keluarga dan ingin mengadakan do'a arwah pada korban yang meninggal dunia.Ternyata mengundang perdebatan emosional antara Mahasiswa dan aparat tentera. Sehingga berlaku bentrokan kekicuhan dengan aparat tentera. Ada pihak aparat tentera cuba mengatur mengenai larangan bagi pihak Mahasisiwa untuk masuk ke rumah mangsa yang terkorban, maka terjadi aksi yang berujung kericuhan dan pertengkaran antar mahasiswa dengan aparat tentera.
Bahwa fungsi aparat tentera adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
Sekira berkaitan dengan aksi semacam demontrasi/unjuk rasa bentuk penyampaian pendapat di muka umum wajib diberitahukan secara tertulis kepada Pihak keamanan, dan diterima oleh Polis setempat. itu sudah jelas dalam undang-undang.
Namun, pemberitahuan secara tertulis ini tidak perlu terjadi untuk menyampaikan pada pihak aparat dalam kegiatan ilmiah, kunjungan korban (arwah) maupun dalam kegiatan semacam keagamaan. Maka ada hak untuk kebenaran bagi Mahasiswa untuk menyampaikan keinginan dan tujuan atas kunjungan mengunjungi korban di desa ini.
Jangan Penjara Ucapan Kebenaran'
jika kau tak sanggup lagi bertanya
kau akan ditenggelamkan keputusan-keputusan
jika kau tahan kata-katamu
dari 1001 makna keadilan
mulutmu tak berani mengucapkan apa kebenaran
terampas
kau akan diperlakukan seperti batu
dibuang dipungut
atau dicabut seperti rumput
yang dibuang seperti bangkai
atau mulut hanya sekedar menganga
diisi apa saja menerima
hanya harga kompensasi ratusan ribuan baht
maka kamu tak bisa ambil keadilan dari kebenaran
jika kau tak berani lagi bertanya
kita akan terus jadi korban kekerasan
jangan kau penjarakan ucapanmu
tuntutan keadilan
jika kau menghamba kepada ketakutan
dibawah ancaman penguasa Siam
kita lagi memperpanjang barisan perbudakan dan ancaman
dibawah pemerintahan yang tidak berperikemanusiaan dan keadilan
kemasan-tegakan- barisan
tuntutan kebenaran
tegakan keadilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar