Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan
pihaknya perlu waktu bertahun-tahun untuk memecahkan krisis di Patani, Selatan Thailand yang bergolak, dan mengatakan bahwa
kesepakatan terbaru dengan kelompok gerilyawan hanyalah langkah utama menuju
perdamaian, kata Kantor Berita Thailand ,
Jumat (8/3).
PM Yingluck meyakinkan bahwa pemerintah akan melakukan yang
terbaik untuk membawa perdamaian ke provinsi perbatasan Selatan itu, yang
didominasi oleh majority Muslim.
Bulan lalu, otoritas Thailand, dengan bantuan pihak
berwenang Malaysia, menandatangani perjanjian perdamaian dengan kelompok
Koordinasi BRN, yang diyakini memiliki kontrol atas para pejuang kebebasan
Patani di Thailand Selatan yang bergolak.
Adalah tidak mungkin bahwa situasinya akan langsung membaik
setelah kesepakatan itu ditandatangani, katanya.
Sementara itu, oposisi Demokrat pimpinan Abhisit Vejjajiva
meminta pemerintah untuk lebih berhati-hati di babak berikut pembicaraan dengan
pemimpin BRN, yang ditetapkan pada 28 Maret.
Pada pekan
ini, para geriliyawan dikatakan membakar ban di 40 lokasi di tujuh daerah di
Yala malam hari.
Tindakan
itu terpercaya untuk memberitahu otoritas bahwa mereka masih aktif di kawasan
itu. Namun, tidak kecelakaan jiwa dilaporkan.
Polis
percaya para geriliyawan itu yang dibagi menjadi tujuh orang bersenjata setiap
kelompok, melakukan perbuatan itu.
Mereka juga
menebang pohon dan merentangnya di tengah jalan di beberapa daerah di Yala, di
samping memutuskan kabel listrik.
Pihak berwenang masih menyelidiki tempat kejadian dan
menanyai saksi, selain meninjau rekaman kamera sirkuit tertutup untuk memperoleh
informasi mengenai tersangka.
Lebih 5.000 orang telah tewas dan lebih dari 9.000 terluka
dalam lebih dari 11.000 insiden, atau sekitar 3,5 insiden per hari, di tiga
provinsi perbatasan Thailand selatan, yang didominasi etnis Melayu Muslim, yakni
Yala, Pattani, Narathiwat serta empat distrik Songkhla - sejak kekerasan
meletus pada Januari 2004, menurut Tonton Deep South, yang memonitor kekerasan
regional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar