Right Of Self Determination - Give Back For The PATANIAN Entire Land

Senin, April 02, 2012

Tiga Provinsi, Hatyai - Pattani - Yala di Guncang Bom..!!


Bom diguncang tiga provinsi Thailand Selatan.  Dalam insiden tersebut di Hatyai 3 orang tewas empat ratus luka-luka,  di Yala bom juga melukai 100 lainnya dan 10 orang tewas. Terpisah, di Provinsi Pattani lagi seorang polis terluka dalam serangan bom.

Bom meledak di pusat kota Yala ketika siang hari, saat orang-orang sedang berbelanja. Sejumlah pertokoan dekat dengan lokasi bom terbakar. Motor dan mobil yang diparkir di sekitar lokasi hancur akibat ledakan yang kuat tersebut.

"Sembilan korban tewas dan 112 orang yang terluka sudah dibawa ke rumah sakit," ujar seorang perawat di unit gawat darurat rumah sakit Yala kepada AFP, Sabtu (31/3).

Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan 10 orang dalam kondisi kritis akibat luka bakar. Juru bicara militer di wilayah tersebut Kolonel Pramote Promin sebelumnya mengatakan, tujuh orang tewas dan lebih dari 70 orang terluka.

Menurut suster di UGD rumah sakit Yala, 9 orang tewas dan 112 lagi telah dibawa ke rumah sakit, tapi polis kemudian menaikkan angka korban tewas menjadi 10.

Gubernur Yala mengatakan, saat bom meledak di kawasan bisnis, sebagian besar korban sedang berada di dalam mobil. Diduga pelaku meletakkan bom di bawah beberapa mobil yang diparkir di daerah tersebut. 

"Bom pertama adalah bom mobil. Sedangkan bom yang kedua dan ketiga adalah bom yang tersembunyi di sepeda motor," ujar Promin.

Seorang polis Yala mengatakan, masing-masing bom meledak dengan jeda waktu 10 menit. Pasukan penjinak bom terlihat memeriksa puing mobil yang hancur di lokasi kejadian. Asap terlihat memenuhi jalanan.

Sejumlah ruko di dekat lokasi ledakan terbakar dan banyak mobil dan motor yang diparkir di sekitar lokasi rusak akibat ledakan tersebut.

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang berkobar di sekitarnya. Petugas penyelamat membantu korban yang terluka. Mereka juga mencari korban terluka lainnya.

Petugas tim gegana terlihat memeriksa reruntuhan mobil di tempat ledakan bom mobil sementara regu pemadam kebakaran mematikan api di dekatnya.

Para petugas pertolongan membantu korban yang berlumuran darah mencari orang-orang lain yang luka di tengah asap di jalan. 10 orang dalam keadaan kritis akibat luka bakar, deminikian menurut kementrian kesehatan umum.

Terpisah, di Provinsi Pattani lagi seorang polis terluka dalam serangan bom sepeda motor di depan Kantor Kepolisian distrik Mae Lan.

Di tempat yang berbeda, sebuah ledakkan juga terjadi di sebuah hotel Hat Yai, Provinsi Song Khla. Menurut laporan, Kepala polis nasional  Thailand  mengatakan dalam sebuah  pernyataan yang   disiarkan televisi, Minggu (01/4/2012) kebakaran yang  menimbulkan korban tewas  di sebuah hotel di Thailand selatan  disebabkan oleh bom mobil yang diduga ditanam oleh gerilyawan. 

Dalam  peristiwa  kebakaran yang  terjadi di hotel menurut AFP  setidaknya  menewaskan tiga orang, termasuk seorang turis Malaysia, dan melukai empat ratus lainnya, menurut  pernyataan  yang  diberikan oleh gubernur provinsi.

Ledakan  bom datang  secara  bersamaan  dengan peristiwa  ledakan bom yang  terjadi di lain tempat di wilayah  Yala  setidaknya   telah  menewaskan 10 orang .

"Ya itu adalah bom mobil dan itu terkait dengan insiden (bom) di Yala dan saya percaya bahwa itu adalah pekerjaan dari kelompok yang sama. Kendaraan yang digunakan adalah Honda, "kata Kapolri Jenderal Priewpan Damapong.

Insiden bom di Yala merupakan yang terburuk sejak serangan bom pada Januari tahun lalu yang menewaskan sembilan orang. 

Pejuang kemerdekaan Patani di Thailand selatan diduga bukan bagian dari gerakan jihad global, melainkan berjuang menuntut hak Hukum Internasional dan  pebebasan melawan diskrimisasi terhadap golongan etnik Melayu yang Muslim yang sudah lama dilakukan oleh berbagai pemerintah Thailand berturut-turut.

Untuk meredam kerusuhan, pihak berwenang telah memberlakukan keadaan darurat di wilayah itu, yang menurut para pejuang HAM pada hakekatnya memberi kekebalan hukum kepada militer.

Militer minggu lalu mengakui bahwa tentara akhir Januari lalu menembak mati empat orang Muslim warga desa yang sedang dalam perjalanan menuju pemakaman gara-gara salah paham mengira mereka akan diserang kaum geriliya.

Salah satu insiden paling banyak menelan korban jiwa di kawasan itu terjadi 25 Oktober 2004, dimana tujuh orang mati ditembak selagi aparat keamanan membubarkan protes di kota Tak Bai, dan 78 lagi tak bisa bernafas atau terhimpit sampai mati dalam truk sewaktu diangkut ke tempat penahanan.

Kelompok-kelompok HAM mengatakan, kegagalan pihak berwenang Thailand untuk meminta pertanggungjawaban aparat keamanan sehubungan dengan kematian para korban telah memicu kekerasan lebih lajut dan alienasi di wilayah selatan itu.

Jurubicara pihak berwenang lokal mengatakan kepada Kedutaan Australia di Bangkok bahwa tidak ada warga asing yang tewas atau cedera dalam ledakan bom di Thailand ini.

Wilayah selatan Thailand yang berbatasan dengan Malaysia tersebut mengalami ketidakstabilan kondisi keamanan sejak 2004.

Selama ini, lebih dari 5.000 orang tewas sejak puluhan aksi pada Januari 2004 di daerah yang didominasi penduduk etnis Melayu, seperti Provinsi Yala, Pattani dan Narathiwat. 

Rupanya, daerah yang merupakan bagian dari Kesultanan PATANI itu pernah dilanda aksi pemboman dan peledakkan setiap hari pada tahun 1909. Kemudian berhasil direda oleh militer Thailand. Dan, kini insiden masa silam itu kembali terulang.











1 komentar:

  1. Lebih baik kalau kem tentera jadi sasaran.Allahu'akhbar!

    BalasHapus