Pada 11 April 2012, jam 8.00 malam,
berlaku satu kejadian penembakan penduduk kampong Benaeperai Penarik wilayah Pattani , Thailand Selatan.
Kejadian tersebut berlaku selepas peduduk tersebut selasai solat Isya' di
Musolla Sabilulkhoir (Madrasah) yang sedang megobrol seramai 5 orang.
Sekelompok orang bersenjata menembak dan membunuhdua warga
Muslim saat mereka meninggalkan masjid setelah shalat Isya di wilayah Thailand
selatan. Mereka
masih di dalam kompleks masjid ketika mereka ditembak setelah shala.
Menurut warga desa di tempat kejadian, setelah mereka
selesai doa bersama masing-masing siap ingin pulang kerumahnya. Bahwa
mangsa yang terselamat menceritakan detik kejadian ini dengan
mengatakan bahwa:
Mangsa yang tewas Yali Lahea (52), seketika itu mangsa ingin pulang kerumah dan menutup semua lampu musolla tersebut, hanya
lampu yang tidak dipadamkan tempat ambil wuduk dan lampu paling utama Musolla di
tanggalkan.
Setelah mangsa tewas
melangkah kaki untuk keluar dari halaman Musolla bersama jiran Chesofiah
Wok yang cedera parah mereka terdengar suara mengatakan "Mahu kemana?"
(dalam Bahasa Thai) dan terus lepas ditembakan kearahnya.
Sejumlah pria bersenjata tiba-tiba menembak ke kerumunan jamaah yang baru
keluar dari masjid usai
melaksanakan shalat berjamaah di Masjid.
Ketika itu Ramli Hj.Doleng suami kepada Chesofiah yang masih berada dalam pagar Musolla cuba melarikan
diri ke dalam Musolla tapi bertembong dengan kelompak gelap yang memakai
pakaian seramgam warna hitam sedang mengacu senapang kearahnya dan akhir Ramli
ditembak mati di tempat kejadian tersebut, tutur penduduk desa.
Selama konflik bersenjata, lebih dari 5.100 orang telah
tewas, baik dari kalangan entis Melayu dan warga Buddha. Sejak kerusuhan meningkat pada
Januari 2004, konflik di Thailand Selatan sebagian besar terjadi di wilayah
Pattani, Yala dan Narathiwat.
Wilayah Thailand Selatan yang didominasi Muslim, sejak lama melakukan
perlawanan untuk meraih kemerdekan dari Thailand Utara. Ini membuat wilayah ini
selalu dibayangi berbagai serangan bom dan kekerasan kepada pihak tentara, para
pejuang, dan warga sipil hampir setiap harinya.
Ini diperburuk dengan penempatan puluhan ribu tentara oleh Pemerintah
kolonial Thailand. Selain itu pemerintah Thailand juga menjadikan beberapa
wilayah dominasi muslim beretnis Melayu ini sebagai daerah darurat militer.
Kronologi penembakan
:
- 5 April 2012, Dua penduduk Melayu Muslim terkena tembakan menyebab seorang bapa tewas dan anak lelaki tercedera. Kejadian lebih kurang 1 kilometer jarak jauh dari kampong tersebut.
- 7 April 2012, Penduduk Budha ditembak mati di kampong tersebut pada jarak lebih kurang 500 meter.
- 9 April 2012, Penduduk Melayu muslim ditembak mati di sebelah kampong tersebut.
Laporan dari : INSouthmedia
& Southern Peace Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar