Right Of Self Determination - Give Back For The PATANIAN Entire Land

Senin, Maret 19, 2012

Memperingati Empat Tahun Kematian Imam Yapa di Kamp Militer

"Empat Tahun Memperingati Kematian Imam Yapa di Kamp Militer tanpa keadilan. Tanpa kebenaran dan keadilan serta kebaikan dan kemaslahatan tidak mungkin tatanan kehidupan umat manusia bisa diwujudkan. Untuk bisa memperoleh kehidupan yang baik di dunia ini salah satu yg menjadi penopang utamanya adalah penegakkan hukum secara adil sehingga siapa pun yg bersalah akan dikenai hukuman sesuai dgn tingkat kesalahannya"
Mengingat keadilan begitu penting bagi upaya mewujudkan kehidupan yg baik keharusan berlaku adil tetap ditegakkan sehingga jangan sampai keadilan yang semestinya ia ni’mati tidak bisa mereka peroleh.






Memperingati pada tanggal 21 Maret 2008, Yapa Kaseng, Imam Masjid Kortor di Rueso, ditemukan tewas dalam tahanan militer.

Dua hari sebelumnya, Imam shalat berusia 56 tahun itu ditangkap pasukan yang tergabung dalam Satuan Tugas 39 Narathiwat karena diduga punya kaitan dengan kekerasan. Pihak militer menghadirkan Yapa pada konferensi pers segera setelah penangkapannya, menuduhnya jadi mata-mata para pejuang. 

Nima (Isteri Mangsa) dan salah seorang putrinya melihat sekilas Yapa di kamp militer pada 20 Maret. Tapi itu kali terakhir mereka melihatnya dalam kondisi hidup.


Sebuah pemeriksaan atas kematian Imam itu menunjukkan, dia menjadi korban penyiksaan. Pengadilan Narathiwat memutuskan bahwa otopsi menemukan bukti memar dan luka-luka di tubuh Yapa, tulang rusuknya patah, dan paru-paru kanannya bocor.

Tapi sejak itu sampai sekarang, pencarian keadilan –untuk memastikan lima prajurit dan seorang perwira polis yang diduga berperan dalam pembunuhan Imam– bergerak lambat. 

1 komentar:

  1. Penjajah Siam Buddha terus menzalimi umat Melayu Islam.Lawan TETAAAP lawan!

    BalasHapus