Dua belas tentara kolonial Thailand terluka ketika kelompok Pejuang Kemerdekaan Patani menyerang dua pos militer di Narathiwat distrik Bacho awal Jumat pagi (09/03), laporan-laporan mengatakan.
Para penyerang menargetkan pangkalan militer Satuan Tugas Khusus ke-32 di Ban Sompoi di desa Kayu Mati Narathiwat dan pos komando operasi dari Satuan Tugas Khusu ke-32 Narathiwat di dalam kompleks bangunan kantor pekerjaan Air Bacho. Lubang-lubang peluru terlihat di dinding bangunan dan bunker di dua pos militer tersebut.
Pasukan gabungan melaporkan bahwa pohon-pohon telah ditebang untuk memblokir jalan pedesaan di Ban Bukebagong sekitar 500 meter dari pos pertama. Selain itu para gerakan geriliya Patani juga menggunakan bahan peledak untuk menjatuhkan tiang listrik untuk memblokir jalan. Butuh waktu dua jam lagi untuk membersihkan jalan dari pepohonan dan tiang listrik serta menjinakkan bom yang tidak meledak yang ditempatkan pada tiang listrik lainnya.
Saksi mengatakan kepada polis bahwa sekitar 50 orang geriliya RKK (Ronda Kumpulan Kecil) bersenjata, dibagi menjadi tiga tim, terlibat dalam penyerangan tersebut. Dua tim menyerang dua pos dengan granat M79 dan senjata serbu. Sedang tim ketiga merobohkan pohon dan meledakkan tiang lisrtik untuk memblokir jalan menuju pos-pos tersebut untuk mencegah bala bantuan. Anggota RKK kemudian mundur setelah baku tembak selama 20 menit .
Para penyerang menargetkan pangkalan militer Satuan Tugas Khusus ke-32 di Ban Sompoi di desa Kayu Mati Narathiwat dan pos komando operasi dari Satuan Tugas Khusu ke-32 Narathiwat di dalam kompleks bangunan kantor pekerjaan Air Bacho. Lubang-lubang peluru terlihat di dinding bangunan dan bunker di dua pos militer tersebut.
Pasukan gabungan melaporkan bahwa pohon-pohon telah ditebang untuk memblokir jalan pedesaan di Ban Bukebagong sekitar 500 meter dari pos pertama. Selain itu para gerakan geriliya Patani juga menggunakan bahan peledak untuk menjatuhkan tiang listrik untuk memblokir jalan. Butuh waktu dua jam lagi untuk membersihkan jalan dari pepohonan dan tiang listrik serta menjinakkan bom yang tidak meledak yang ditempatkan pada tiang listrik lainnya.
Saksi mengatakan kepada polis bahwa sekitar 50 orang geriliya RKK (Ronda Kumpulan Kecil) bersenjata, dibagi menjadi tiga tim, terlibat dalam penyerangan tersebut. Dua tim menyerang dua pos dengan granat M79 dan senjata serbu. Sedang tim ketiga merobohkan pohon dan meledakkan tiang lisrtik untuk memblokir jalan menuju pos-pos tersebut untuk mencegah bala bantuan. Anggota RKK kemudian mundur setelah baku tembak selama 20 menit .
Sebelumnya pada Rabu (7/3/2012) malam bom rakitan Pejuang Patani juga menewaskan 4 prajurit kolonial Thailand dan melukai satu lainnya di juga di Narathiwat.
Setelah satu dekade ketegangan yang terus meningkat akibat kesewenang-wenangan pemerintah pusat terhadap Melayu Muslim di daerah Thailand Selatan, para pejuang Kemerdekaan Patani memulai kembali tercetus Obor Revolusi bersenjata di wilayah itu sejak Januari 2004. Thailand Selatan sebelumnya merupakan sebuah Kesultaanan Melayu Patani sampai akhirnya di rebut oleh Kerajaan kolonial Budha Thailand pada tahun 1902.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar