Satu bom
truk meledak pada Kamis (09/02) di bagian selatan Thailand dan menewaskan satu
orang pensiunan guru dan 13 warga desa luka-luka.
Polis
menyalahkan gerilyawan etnis Melayu Patani atas peledakan yang terjadi di depan
kantor kesehatan umum atau kantor puskesmas di Pattani, satu
dari tiga provinsi yang berada dalam cengkraman Pejuang Kebebasan Patani selama
delapan tahun, yang berbatasan dengan Malaysia.
Polis mengatakan bom seberat 20 Kg tersebut
disembunyikan di dalam truk terbuka dan merusak 10 kendaraan lainnya. Dari 13
korban yang mengalami luka-luka, tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Kata Polis, Bom Truk tersebut yang bertujuan Meledak sasaran atas Wakil Gubernur Pattani, yang kemudian mereka berada disini.
Dalam serangan
terpisah di provinsi tetangga, Narathiwat, dua tentara yang melakukan patoli
rutin terluka ketika satu bom yang diletakkan di pinggir jalan meledak.
Peningkatan
kekerasan terjadi di tengah protes yang dilakukan warga keturunan Malayu setempat setelah tentara penjaga di Pattani
menembak mati empat warga desa yang kembali dari
pemakaman dengan sebuah truk pada 29 Januari.
Lebih
dari 5.000 orang terbunuh sejak tercetus ‘Obor Revolusi Gerakan Kemerdekaan
Patani’ di tiga provinsi Thailand yakni Yala, Pattani dan Narathiwat pada
Januari 2004.
Wilayah ini merupakan daerah
merdeka Kesultanan Melayu Patani hingga dicaplok oleh Thailand pada 1909.
Hampir
setiap hari terjadi ledakan dan penembakan. Mereka kini
ingin menuntut kawasan tersebut dikembalikan baik dengan cara diplomasi maupun
kekerasan seperti penyerangan ke pos militer atau peledakan bom.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar