Satu-satunya jalan
keluar untuk mengatasi
konflik yang berkepanjangan
di Patani (Selatan
Thailand)
adalah dengan mengadakan
jejak pendapat atau
pemungutan suara. "Self-Determination atau pemungutan suara harus dilakukan, namun
perlu adanya pihak
ketiga yang memprakarsai hal ini. Pemungutan suara akan memunculkan
keinginan murni dari
muslim Patani tentang
nasib dan masa
depan mereka.
Sebuah Artikel yang dipublikasikan pada 2012/08/11 (www.hmetro.com.my), Thailand mungkin akan kehilangan wilayah Selatan (Pattani, Yala, Narathiwat dan sebagian Songkhla) jika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) campur tangan untuk menghentikan kekerasan yang terjadi di wilayah itu.
Wakil Ketua Tentara Daopong Rattanasuban, kemarin berkata, "Kita belum lagi kehilangan jajahan itu tetapi jika kita tidak berbuat apa-apa dan membiarkan intervensi PBB untuk mengadakan referendum (pungutan suara), habislah kita."
Sebuah Artikel yang dipublikasikan pada 2012/08/11 (www.hmetro.com.my), Thailand mungkin akan kehilangan wilayah Selatan (Pattani, Yala, Narathiwat dan sebagian Songkhla) jika Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) campur tangan untuk menghentikan kekerasan yang terjadi di wilayah itu.
Wakil Ketua Tentara Daopong Rattanasuban, kemarin berkata, "Kita belum lagi kehilangan jajahan itu tetapi jika kita tidak berbuat apa-apa dan membiarkan intervensi PBB untuk mengadakan referendum (pungutan suara), habislah kita."
Delapan puluh persen dari warga Selatan Thailand adalah
muslim dari etnis Melayu dan tidak menggunakan bahasa Thai sebagai bahasa
utama.
Wilayah Muslim itu dianeksasi oleh penjajah Thailand yang
majoriti penduduknya menganut Budha sejak seabad yang lampau, dan
ketegangan-ketegangan sejak itu bergejolak.
free patani land -not thailand,thailand are colonizer!!!
BalasHapussalam dari malaysia