"Atas krisis yang terjadi di Asia Tenggara inilah, PEPIAT memandang serius akan kepentingan pertemuan para pemimpin organisasi pelajar Islam di di Asia Tenggara"
Dua mahasiswa wakil Indonesia untuk Persatuan Pelajar Islam Asia
Tenggara mulai memasuki selatan Thailand.
Bersama rombongan Persatuan Pelajar Islam Kelantan (PPIK) yang tergabung dalam
wadah PKPIM (Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia).
Keduanya adalah Raushanfikr Muthahhari (HMI MPO)
dan Dahroni Agung Prasetyo (Suluh Nusantara), yang ditemani wakil PKPIM, Ibnu
Ghazali.
“Telah selamat bertolak ke Rantau Panjang untuk
memasuki Selatan Thailand bagi bersama dengan Persatuan Pelajar Islam Kelantan
(PPIK) dalam misi Ziarah Selatan Thailand untuk meneruskan agenda resolusi
Kongres Persekutuan Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT) 2011 untuk
memperjuangkan isu keamanan umat Islam di Selatan Thailand,” tulis Afif di
halaman Kempen Kesadaran Thailand Selatan, Jumat (10/8/2012).
Pagi tadi mereka telah selamat memasuki tersebut
untuk misi selama 3 hari yang bertujuan untuk mengetahui dari dekat kondisi
umat Muslim di Patani. Dari kunjungan tersebut nantinya ditentukan tindakan
selanjutnya dalam PEPIAT, berupa sumbangan ataupun menyuarakan hak warga Patani
di dunia internasional agar konflik berkepanjangan tersebut teratasi.
Menerusi Agenda Resolusi Kongres
PEPIAT 2011
Kongres Persekutuan Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT) yang
diselenggarakan di Kuala Lumpur (5-7 Juli 2011)
secara khusus membahas isu-isu kekerasan di Selatan Thailand. Selain dihadri oleh
organisasi-organisasi PEPIAT seperti Persatuan Kebangsaan Pelajar Islam
Malaysia (PKPIM), Persatuan Pelajar Islam Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa
Indonesia (HMI) dan sebagainya, diundang juga peserta dari Selatan Thailand.
Peserta dari Selatan Thailand
diundang bukan sebagai organisasi anggota PEPIAT melainkan sebagai nara sumber untuk
menceritakan kondisi terkini di Selatan Tailand. Salah satu organisasi yang
diundang adalah dari Yayasan Pendidikan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia
Thailand (FEHRD), tokoh agama dan korban kekerasan tentara di wilayah Selatan Thailand.
Direktur FEHRD Isama-ae Salae memberikan paparananya mengenai berbagai
kekerasan yang terjadi di Selatan Thailand. Menurut Isama-ae,
kekerasan di Selatan Thailand
berlangsung secara terus menerus dan tidak terekspos ke dunia luar. “Bahkan
dalam dunia Islam sendiri, penindasan yang dialami oleh warga Muslim Melayu di
Selatan Thailand
tidak pernah di bahas secara khusus”, demikian kata Isama-ae.
Atas krisis yang terjadi di
Asia Tenggara inilah, PEPIAT memandang serius akan kepentingan pertemuan para
pemimpin organisasi pelajar Islam di di Asia Tenggara tersebut.
“Selain membahas nasib
saudara-sudara di Thailand, pertemuan yang antara lainnya bertujuan untuk
merapatkan lagi hubungan ukhwah sesama anggota PEPIAT”, demikian disampiakan
oleh Sekretaris Jenderal PEPIAT Muhammad Faisal Abdul Aziz.
Secara ringkas, Persekutuan
Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT) adalah sebuah organisasi yang
menghimpunkan persatuan pelajar Islam yang utama dari negara-negara di Asia
Tenggara. Sehingga April 2010, PEPIAT dianggotai oleh Malaysia-Persatuan
Kebangsaan Pelajar Islam Malaysia (PKPIM), Indonesia-Persatuan Pelajar Islam
Indonesia (PII), Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Singapura-Federation of
Muslim Students Association (FMSA), National University of Singapore Muslim
Students (NUSMS), Thailand-Thailand Muslim Students Association (TAMSA),
Kemboja-Persatuan Pelajar Muslim Kemboja (CAMSA), dan Myammar-Myammar Muslim
Students Association.
Sumber: HMINEWS.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar