Lima tentara tewas pada Minggu akibat serangan bom mobil, yang diduga dilakukan gerilyawan Patani, di provinsi Selatan, kata polis.
Bom itu, yang juga mencederai seorang tentara, meledak ketika kendaraan pasukan keamanan melakukan patroli di desa Kube Tera Provinsi Yala (10/02) pada jam 07.00 waktu tempatan, salah satu dari provinsi berpenduduk majority Muslim di dekat perbatasan dengan Malaysia.
"Sekitar 10 gerilyawan diperkirakan bersembunyi dekat lokasi itu dan meledakkan bom seberat 50 Kg. yang diletakkan dalam satu mobil lainnya," kata Mayor Polis Torphan Phusuntiae.
Torphan mengatakan tentara-tentara itu jadi target karena mereka secara reguler menerima informasi dan petunjuk dari penduduk desa tentang keberadaan gerilyawan.
Lima senapan M16 milik anggota tentera tersebut berhasil dirampas oleh para penyerang.
Bom itu, yang juga mencederai seorang tentara, meledak ketika kendaraan pasukan keamanan melakukan patroli di desa Kube Tera Provinsi Yala (10/02) pada jam 07.00 waktu tempatan, salah satu dari provinsi berpenduduk majority Muslim di dekat perbatasan dengan Malaysia.
"Sekitar 10 gerilyawan diperkirakan bersembunyi dekat lokasi itu dan meledakkan bom seberat 50 Kg. yang diletakkan dalam satu mobil lainnya," kata Mayor Polis Torphan Phusuntiae.
Torphan mengatakan tentara-tentara itu jadi target karena mereka secara reguler menerima informasi dan petunjuk dari penduduk desa tentang keberadaan gerilyawan.
Lima senapan M16 milik anggota tentera tersebut berhasil dirampas oleh para penyerang.
Sementara di desa Bo-Gho Daerah Raghe Provinsi
Narathiwat empat orang paramiliter luka-luka parah setelah serangan bom muletup
di pinggir jalan pada jam 14.00 waktu tempatan hari yang sama para tentara yang menaiki truk pickup melewati setelah sebuah bom pinggir jalan menghantam
kendaraan tentara tersebut. Bom itu seberat 30 kg bahan peledak. Kesemua mengalami luka serius dan dibawa ke
Rumah Sakit Rahge.
Para gerilyawan Patani merupakan perang akibat satu sejarah diskriminasi panjang terhadap etnik Melayu oleh pemerintah dan pelanggaran hak asasi manusia yang banyak dilakukan tentara
Wilayah selatan dulunya adalah sebuah kerajaan kesultanan suku Melayu yang Islam sampai Siam-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar