Baru-baru ini Pusat Studi Perdamaian dan Resolusi Konflik/Center for
Peace and Conflict Resolution Studies (CPCRS) membuat sebuah kajian terkait dampak
bantuan terhadap perdamaian di tiga wilayah konflik, Thailand (Pattani, Yala, dan
Narathiwat).
Kegiatan ini dipusatkan di Anantara Resort Hotel, sebuah hotel di pinggiran pusat Kota Bangkok yang menghadap ke Sungai Chao Phraya (Mae Nam) yang panjangnya 375 kilometer. Kajian ini dihadiri beberapa peneliti untuk isu konflik dan perdamaian dari berbagai negara, juga para pekerja kemanusiaan dari lembaga internasional.
Konflik di Thailand Selatan, sedang didorong oleh komunitas
internasional ke arah perdamaian antara Pemerintah Thailand
dengan etnis Melayu di Selatan Thailand
yang juga telah berkonflik selama puluhan tahun.
Di Thailand Selatan, beberapa lembaga internasional juga
bekerja untuk mempromosikan demokrasi, keadilan, HAM, dan mendorong proses
perdamaian agar dapat diwujudkan. Di mana proses perdamaian tidak terlepas dari
peran masyarakat internasional yang mendorong pemerintah Thailand untuk
mencari penyelesaian konflik tersebut. Namun, dalam konteks konflik di Thailand
Selatan sendiri, peran lembaga ini masih sangat kurang dalam memengaruhi
dinamika politik, konflik, dan keamanan.
Alhasil, semuga hasil kajian ini diharapkan akan melahirkan suatu pendekatan yang lebih sesuai dalam rangka mewujudkan penguatan komponen-komponen untuk demokrasi dan perdamaian terhadap etnis Melayu Muslim di bahgian Selatan negeri Gajah Putih ini.
Alhasil, semuga hasil kajian ini diharapkan akan melahirkan suatu pendekatan yang lebih sesuai dalam rangka mewujudkan penguatan komponen-komponen untuk demokrasi dan perdamaian terhadap etnis Melayu Muslim di bahgian Selatan negeri Gajah Putih ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar