Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) ASEAN (AICHR), dinilai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), tidak berkontribursi berarti di dalam penegakan HAM di wilayah Asia Tengggara.
Menurut Kordinator Badan Pekerja Kontras, Haris Azhar, AICHR yang merupakan Komnas HAM ASEAN ini, tidak merespon pelanggaran HAM yang terjadi di negara-negara anggota ASEAN, seperti yang terjadi di Burma, Thailand Selatan, dan Filipina Selatan.
"AICHR ga merespon dan memberikan kontribusi terhadap isu-isu pelanggaran HAM, yang terjadi di ASEAN," ujar Haris dalam acara jumpa pers Gerakan Masyarakat Sipil di ASEAN, Jakarta, Kamis (24/11/2011).
Selain itu AIHCR, menurutnya tidak independen, transparan, dalam melaksanakan tugas dan, wewenangnya.
Cerminannya, institusi ini tak memiliki rekam jejak bagus dalam merespon pengaduan dan partisipasi rakyat sipil. Begitupula dalam hal pengumuman hasil penyelidikan yang tak pernah memberi akses kepada masyarakat.
"AICHR ini enggak lebih dari cerminan para politisi ASEAN, yang kalau bicara HAM itu gagap, gugup, dan gemetar," katanya.
Selain itu, AIHCR nilainya, hanya kepanjangan tangan kepentingan, negara-negara anggota ASEAN.
Seperti diberitakan sebelumnya, Komisioner Tinggi HAM Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), Nevanethem Pillay, akan berkunjung ke Bali, Indonesia pada 27-28 November 2011, untuk berdialog dengan 10 Komisioner HAM ASEAN (AICHR). Salah satu isu yang dibahas mengenai deklarasi HAM ASEAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar