...Tali pengikat Bangsa Melayu Patani bermotif pada Sejarah Bangsa, Bahasa, Budaya dan Agama. Tapi juga kesamaan dalam sejarah dan juga komitmen pada keadilan, kesejahteraan dan kesetaraan. Bangsa Patani adalah sebuah Comunity Politik yang ingin membebaskan diri dari penjajahan kolonial Siam-Thai dan berkomitmen untuk menghapus penjajahan dari Tanah Tumpah Darahnya dan ikut serta menciptakan perdamaian Nasional dan perdamain dunia..''
Sabtu, Desember 31, 2011
Tanah Tumpah Darah
Jumat, Desember 30, 2011
Undang Undang Penindasan (Say No: Emergency Decree)
Ketidak adilan oleh
pemerintah rezim Thai melalui penerapan hukum yang berat sebelah. Ada tiga
jenis hukuman yang sangat merugikan Muslim Patani di Selatan Thailan, yaitu ;
1. Martial Law, pemerintah Thailand berhak menangkap orang-orang yang dicurigai akan berbuat kerusuhan ataupun mengancam keberadaan tentara Thailand. Mereka akan ditangkap tanpa ada penyelidikan sebelumnya. Dan mereka pun akan dipenjara selama tujuh hari.
2. Emergency degree, jika pemerintah Thailand masih merasa kurang dengan hukuman martial law, maka, mereka berhak menaikkan masa tahanan menjadi 30 hari, sekali lagi, penahanan ini dilakukan tanpa penyelidikan.
3. ISE, jika dirasa kedua bentuk hukukman diatas masih kurang juga, maka penahanan akan dilakukan selama 6 bulan sampai 3th / 4th. Tergantung dari kebijakan pemerintah Thailand sendiri.
1. Martial Law, pemerintah Thailand berhak menangkap orang-orang yang dicurigai akan berbuat kerusuhan ataupun mengancam keberadaan tentara Thailand. Mereka akan ditangkap tanpa ada penyelidikan sebelumnya. Dan mereka pun akan dipenjara selama tujuh hari.
2. Emergency degree, jika pemerintah Thailand masih merasa kurang dengan hukuman martial law, maka, mereka berhak menaikkan masa tahanan menjadi 30 hari, sekali lagi, penahanan ini dilakukan tanpa penyelidikan.
3. ISE, jika dirasa kedua bentuk hukukman diatas masih kurang juga, maka penahanan akan dilakukan selama 6 bulan sampai 3th / 4th. Tergantung dari kebijakan pemerintah Thailand sendiri.
Di Patani,
Selatan Siam-Thailand Rakyat di berbagai kota dan desa disini bersuara.
Mereka
menuntut atas kesamaan hak, kebebasan, dan kehidupan yang aman. Mereka
juga
menuntut kebebasan bersuara dan negara
demokrasi
yang beradab.
Sekarang di penjara-penjara Thailand ribuan orang penduduk desa di Selatan di kerangkeng, mereka adalah sebaik-baik pemuda tanah air. Dan tidak diketahui entah berapa yang sudah dibunuh dengan disiksa dan seberapa yang masih hidup di penjara-penjara.
Militer Thailand pun telah melakukan sekian penindasan di dalam penjara. Penindasan dan penyiksaan yang sangat kejam dan sadis.
Maka harapan besar kami yang menjunjung tinggi kebebasan dan keadilan, yang menolak segala bentuk kejahatan serta menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi untuk ikut menyuarakan “Say No: Emergency Decree’’.
Rabu, Desember 14, 2011
Selatan Thailand Terus Perpanjang Kondisi Darurat
Data resmi pemerintah menunjukkan sejak 2004 terjadi 11.000 tindak kekerasan. Ada 5.000 korban tewas dalam berbagai kekerasan. Sementara, 8.000 warga menjadi korban luka.
Sebelumnya, masa darurat bakal rampung pada Senin (19/12/2011). Pada masa darurat, otoritas pemerintah bisa menangkap dan menahan tersangka tanpa melalui proses pengadilan. "Nantinya, masa perpanjangan akan selesai pada 19 Maret 2012," kata Deputi Juru Bicara Pemerintah Anusorn Iamsa.
Tiga tempat di kawasan selatan Thailand yakni Pattani, Yala, dan Narathiwat menjadi tempat perlawanan gerakan bersenjata sejak 2004. Kebanyakan warga di kawasan selatan Thailand memeluk agama Islam.
Data resmi pemerintah menunjukkan sejak 2004 terjadi 11.000 tindak kekerasan. Ada 5.000 korban tewas dalam berbagai kekerasan. Sementara, 8.000 warga menjadi korban luka.
Langganan:
Postingan (Atom)