Saat ibukota Thailand, Bangkok tengah bergolak dengan aksi ribuan pengunjuk rasa yang menolak pemilihan umum yang akan digelar pada Ahad depan, wilayah selatan negara itu dilaporkan juga memanas dengan aksi ledakan bom dan tembakan oleh pihak gerilyawan yang ingin pembebasan hak diri dari kolonial Thailand.
Diberitakan dua orang tentara tewas dan tiga lainnya mengalami luka parah akibat tiga serangan bom yang mengguncang kawasan Yala. Sementara itu, dua orang penyadap getah juga tewas tertembak sedangkan satu orang lainnya cedera setelah ditembak di Narathiwat.
Dalam kejadian pada pukul 10.32 pagi tadi waktu setempat, sebuah bom seberat 20 kg yang diletakkan dekat sebuah sepeda motor di tepi jalan Pechekasem (Paklo-Lamai) meledak dan menyebabkan dua anggota tentara terluka parah.
Salah seorang dari korban luka-luka itu diberitakan tewas di rumah sakit beberapa saat kemudian, demikian ungkap Pimpinan Kepolisian Mukim Lamai, Kolonel Polis Thanasit Mallayat, Kamis (30/1).
Ia menuturkan bahwa bom itu ditargetkan kepada sejumlah tentara yang tengah mengendarai sepeda motor dan mobil dalam perjalanan pulang setelah melaksanakan tugas di sebuah sekolah.
Sebelumnya, dua serangan bom terjadi di sebuah sekolah di daerah Yala yang ditargetkan kepada pasukan keamanan yang mengawal keselamatan para guru di depan pintu masuk Sekolah Wang Samran, di Mukim La-ea.
Bom pertama dilaporkan meledak pada pukul 7.40 pagi waktu setempat, disusul letupan bom kedua lima menit kemudian dengan jarak 50 meter dari lokasi ledakan bom pertama.
Insiden tersebut menyebabkan tiga orang pasukan keamanan terluka dan satu orang di antara mereka dilaporkan mengalami luka parah.
Sementara itu, di Narathiwat, dua orang warga sipil diberitakan tewas dan satu orang lainnya cedera saat mereka tengah menyadap karet pada pukul 2.10 pagi waktu setempat.